Peranan Actinomycetes dalam tanah
Tugas Kesehatan dan Kesuburan Tanah
"Peranan Arcinomycetes Dalam Tanah"
Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Nasional
Jakarta
2017
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur alhamdulilah
kehadirat Allah SWT dimana pada kesempatan ini telah memberikan rahmat dan
karunia Nya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui peranan actynomicetes terhadap
ekosistem tanah.
Actinobacteria atau Actinomycetes adalah kelompok bakteri Gram positif dengan nisbah G/C yang tinggi. Bakteri ini pernah diklasifikasi sebagai fungi (jamur, Mycota) karena ada anggotanya yang membentuk berkas-berkas mirip hifa serta menghasilkan antibiotik. Ketika diketahui memiliki sejumlah ciri bakteri (ukurannya kecil dan dapat diserang virus bakteriofag), kelompok ini pernah dianggap bukan fungi maupun bakteri. Baru setelah pengujian DNA dimungkinkan, kelompok ini diketahui sebagai bakteri.
Mereka memainkan peranan yang penting dalam dekomposisi materi organik seperti selulosa dan kitin. Aktivitas ini menambah cadangan hara di dalam tanah dan merupakan bagian penting dari pembentukan humus. Kemampuan Actinobacteria untuk hidup di lingkungan bernutrisi rendah dan untuk mengonsumsi lognoselulosa (lignin dan selulosa, zat-zat penyusun kayu, biasanya sukar dicerna kebanyakan bakteri tanah) menyebabkan Actinobacteria mendominasi kawasan bebatuan karst. Pemberian pupuk kandang yang kaya selulosa akan meningkatkan populasi Aktinobakteri di tanah. Pemupukan amonium atau nitrat yang terus-menerus menekan populasi karena Aktinobakteri tidak suka pH di bawah 6; sebaliknya, pengapuran untuk menaikkan pH juga menaikkan populasinya.
Anggota Actinobacteria kebanyakan aerob, tetapi beberapa, seperti Actinomyces israelii, dapat tumbuh dalam kondisi anaerob. Tidak seperti Firmicutes, kelompok utama lain bakteria Gram positif, Actinobacteria memiliki DNA dengan GC-content yang tinggi dan beberapa jenis Actinobacteria memproduksi spora eksternal.
Actinomycetes merupakan mikroorganisme tanah yang umum
dijumpai pada berbagai jenis tanah. Populasinya berada pada urutan kedua
setelah bakteri, bahkan kadang-kadang hampir sama Actinomycetes hidup sebagai
saprofit dan aktif mendekomposisi bahan organik, sehingga dapat meningkatkan
kesuburan tanah. Actinomycetes merupakan salah satu mikroorganisme yang mampu
mendegradasi selulosa di samping bakteri, kapang, dan khamir. Jenis
Actinomycetes tergantung pada tipe tanah, karakteristrik fisik, kadar bahan
organik, dan pH lingkungan. Jumlah Actinomycetes meningkat dengan adanya bahan
organik yang mengalami dekomposisi. Pada umumnya Actinomycetes tidak toleran
terhadap asam dan jumlahnya menurun pada keadaan lingkungan dengan pH di bawah
5,0. Rentang pH yang paling cocok untuk perkembangbiakan Actinomycetes adalah
antara 6,5-8,0. Tanah yang tergenang air
tidak cocok untuk pertumbuhan Actinomycetes, sedangkan tanah gurun yang kering
atau setengah kering dapat mempertahankan populasi dalam jumlah cukup besar,
karena adanya spora. Temperatur yang cocok untuk pertumbuhan Actinomycetes
adalah 25-30oC, tetapi pada suhu 55-65oC Actinomycetes masih dapat tumbuh dalam
jumlah cukup besar, khususnya genus Thermoactinomyces dan Streptomyces.
Actinomycetes
kelihatan dari luar seperti jamur dan dalam banyak buku dibicarakan bersama
dengan fungi eukariot. Akan tetapi, organisme ini adalah bakteri benar sesuai
dengan semua kriteria untuk sel prokariot. Dinding selnya mengandung asam
muramat, tidak mempunyai mitrokondrion, mengandung ribosom 70S (sel eukariot
mempunyai ribosom 80S dalam sitoplasmanya), tidak mempunyai pembungkus nukleus,
garis tengah selnya berkisar dari 0,5 samapi 2,0 µm, dan dapat dimatikan atau
dihambat oleh banyak antibiotika bakteri. Dari banyak macam marga yang kini
diklasifikasi dalam bangsa Actinomycetales, hanya sedikit yang dapat
menimbulkan penyakit pada manusia (Volk dan Wheeler, 1998).
Actinomycetes tumbuh seperti filamen-filamen yang tipis
seperti kapang dari pada sel tunggal sehingga Actinomycetes dianggap sebagai fungi
atau cendawan. Meskipun ada persamaan dalam hal pola pertumbuhannya, fungi itu
eukariota sedangkan Actinomycetes adalah prokariota. Pada lempeng agar
Actinomycetes dapat dibedakan dengan mudah dari bakteri yang sebenarnya tidak
seperti koloni bakteri yang jelas berlendir dan tumbuh dengan cepat. Koloni
Actinomycetes muncul perlahan, menunjukkan konsistensi berbubuk dan melekat
erat pada permukaan agar.
Actinomycetes adalah bakteri yang tidak tahan asam, memiliki
filament diawal pertumbuhannya. Actinomycetes dapat bersifat anaerob fakulatif
(mampu tumbuh baik jika terdapat O2 bebas atau tidak ada O2)
dapat mampu memfermentasikan karbohidrat.
Actinomycetes mempunyai fungsi:
- Mendekomposisi
bahan organik
- Menghasilkan
antibiotik yang dapat menghambat bahkan mematikan mikroba lainnya,
khususnya yang patogen
- Mengikat
struktur tanah liat sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah
4. Dapat menghilangkan bau, dengan
zat-zat metabolik yang dikeluarkannya.
Actinomycetes, yang strukturnya merupakan bentuk antara dari jamur dan bakteri,
menghasilkan zat-zat anti mikroba dan asam amino yang dikeluarkan oleh bakteri
fotosintetik dan bahan organik. Actinomycetes dapat hidup bersama dengan
bakteri fotosintetik (Anonim, 2007).
1.
Suku mycobakteriaceae, sel-sel tidak membentuk miselium atau
hanya miselium yang rudimentar, contohnya adalah :
·
Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit tubrkulosis
·
Mycobacterium leprae, penyebab penyakit kusta.
2.
Suku Actinomycetaceae, membentuk miselium, spora terbentuk
dalam fragmen-fragmen miselium. Contoh :
·
Actinomyces bovis, patogen penyebab penyakit mulut pada ternak.
3. Suku Streptomycetaceae, membentuk
miselium, miselium vegetative tidak terbagi-bagi. Contoh :
·
Streptomyces aureofaciens, menghasilkan aureomisin
·
Streptomyces griseus, menghasilkan streptomision
·
Streptomyces fradiae, menghasilkan neomisin dan fradisin
·
Streptomyces rimosus, menghasilkan teramisin
·
Streptomyces venezuelae, menghasilkan kloromisetin
Streptomyces merupakan salah satu genus dari
kelas Actinomycetes yang biasanya terdapat di tanah. Streptomyces adalah
prokariot yang menghasilkan substansi penting untuk kesehatan seperti
antibiotik, enzim, dan immunomodulator dan salah satu organisme tanah yang
memiliki sifat-sifat umum yang dimiliki oleh bakteri dan jamur tetapi juga
memiliki ciri khas yang cukup berbeda yang membatasinya menjadi satu kelompok
yang jelas berbeda.
Banyak anggota dari Streptomyces
menghasilkan antibiotik di mana lebih dari setengahnya merupakan antibiotik
yang efektif melawan bakteri, misalnya streptomisin, tetrasiklin dan
kloramfenikol. Isolasi Streptomyces menghasilkan koloni-koloni kecil
(berdiameter 1-10 mm), terpisah-pisah seperti liken, dan seperti kulit atau
butirus (mempunyai konsistensi seperti mentega), mula-mula permukaannya relatif
licin tetapi kemudian membentuk semacam tenunan miselium udara yang dapat
menampakkan granularnya, seperti bubuk, seperti beludru, atau flokos,
menghasilkan berbagai macam pigmen yang menimbulkan warna pada miselium
vegetatif, miselium udara, dan substrat. Streptomyces mempunyai misel
yang baunya sangat kuat, berkembang dan mengandung hifa udara (sporofor), dari
bentuk ini terjadi konstruksi lurus, bergelombang, mirip spiral, dapat mengurai
selulosa, khitin dan zat-zat lain sukar dipecah. Streptomyces umumnya
memproduksi antibiotik yang dipakai manusia dalam bidang kedokteran dan
pertanian, juga sebagai agen antiparasit, herbisida, metabolisme aktif,
farmakologi, dan beberapa enzim penting dalam makanan dan industri lain.
Daftar Pustaka :
- http://www.academia.edu/11177729/ISOLASI_ACTINOMYCETES
- Anonim. 2007.Actinomycetes. www.google.com. Diakses pada tanggal 6
September 2010 pukul 20:30 WITA
- Tjitrosoepomo, G. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada Univesity Press: Yogyakarta.
- Volk, W.A dan M.F. Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. Erlangga: Jakarta, hal. 149-151.
Komentar
Posting Komentar